Teaser Sewon Screening 11: Sebuah Kritik atau Seruan?

Pada 27 Maret 2025 lalu, Sewon Screening 11 telah merilis sebuah teaser dengan mengusung konsep Resistance. Teaser ini menampilkan seorang wanita yang melakukan monolog dimana ia baru menyadari bahwa selama ini dirinya berada dalam bayang-bayang ketakutan, hingga kemudian dia memberanikan diri, membebaskan diri dan melawan.Ā 

“Prosesnya kurang dari seminggu,” ungkap Richard Natan selaku sutradara dibalik pembuatan video teaser ini. Dengan durasi produksi yang singkat, teaser ini menampilkan visual yang mengundang interpretasi dan pertanyaan. Monolog dengan penekanan-penekanan pada perlawanan semakin menimbulkan pertanyaan. Apa yang sebenarnya perlu dilawan? Apa yang dimaksud perlawanan dari teaser ini? Apakah melawan restu papah mamah? Melawan semesta? Melawan hukum? Melawan dosen cabul? Atau melawan pemerintah yang makin kemana-mana?Ā 

Richard menegaskan bahwa bentuk Resistance pada teaser Sewon Screening 11 ditujukan untuk semua orang dimana mereka harus berani. Ini dalam artian berani melawan bentuk-bentuk ketakutan bahkan yang paling sederhana sekalipun dalam kehidupan sehari-hari. Ketakutan-ketakutan yang malah dinormalisasi dan dicap sebagai struggle bias.

Tidak ada kritik terselubung untuk pihak-pihak tertentu, perlawanan dalam teaser ini bersifat universal. “Sewon Screening 11 dengan komitmen besarnya mulai dari pembentukan, pengemasan, festivalnya mencoba untuk mengedukasi dan mengembalikan keberanian dalam wujud perlawanan yang positif,” tegas Richard.Ā 

Menariknya, teaser ini menempatkan perempuan sebagai pusat suara dan aksi. Sebuah keputusan yang secara tidak langsung memuat muatan feminisme yang pada akhirnya tidak bisa dihindari. Suara-suara dimana perempuan dianggap lemah, perempuan tidak setara dengan laki-laki, perempuan ini dan itu, perempuan bla bla bla. Pada teaser ini, perempuan bersuara. Ia adalah perlawanan, simbol dari pembungkaman yang selama ini melekat dan menjadi budaya.

Dengan simbol-simbol visual seperti ruang kosong, dan sorotan cahaya spotlight memperkuat suasana keterkungkungan. Sebuah metafora tentang individu yang hidup di bawah kendali sistem, budaya, atau kekuasaan orang lain. Kemudian tatapan mata dan ekspresi yang menyalak, menunjukan kesadaran yang menjadi langkah awal perlawanan. Di pertengahan, kita melihat sosok perempuan ini menarikan tarian teatrikal. Menurut Richard, tarian itu layaknya boneka Marionette yang digerakan tali. TarianĀ  yang terlihat tidak berenergi, lemah, dan dalam keterpaksaan. Ini adalah simbolis dari individu yang dikontrol oleh pihak lain, dia bergerak mengikuti arahan dari penggeraknya, tanpa bisa membantah, tanpa bisa menolak, tanpa bisa melawan.Ā 

Secara teknis, teaser Sewon Screening 11 menggunakan pendekatan dokumenter dengan menggunakan gambar statis, namun untuk mendukung naratifnya pada beberapa adegan kemudian dibuat dengan lebih dinamis dan dramatis. Dibalik semua simbol dan narasi yang dihadirkan, teaser Sewon Screening 11 ini dibuat untuk mengajak penonton, baik laki-laki atau perempuan, anak muda, orang dewasa untuk kemudian mendefinisikan ulang makna dari sebuah perlawanan.

Oleh Ana Wina

Editor Majesti Anisa

PenerjemahĀ Debytha Nela Mv.

Bagikan postingan ini melalui:
Facebook
X
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Komentar • 0

Tulis komentar kamu

Update Terkait

Menu

Arsip

Layanan