Berlabuh di Kota Atlas, Dari Komunitas ke Nasional: Dua Peluang Pendanaan Film Terbuka
- Cheryl Nadia Fawwaz
Sewon Screening 11 kembali hadir di awal dekade baru. Usai sukses menggelar Layar Tandang perdana di kota Pahlawan, Surabaya. Sewon Screening kini tiba di Semarang, kota Atlas yang bersejarah, menjadi saksi pentingnya geliat sinema ketika Sewon Screening 11 mendarat dengan program Layar Tandang. Di Rumah Pohan yang hangat, bukan hanya film pendek yang diputar, tetapi juga dua pintu peluang dibuka lebar lewat Sewon Short Film Fund untuk filmmaker Komunitas dan Kompetisi Produksi Film Pendek Layar Indonesiana yang menjangkau tingkat nasional.
Open Gate dimulai tepat pukul 18.30, dengan penonton yang antusias mengantri untuk melakukan registrasi. Suasana hangat langsung terasa begitu memasuki venue, tepatnya saat nampak banner bertuliskan “Layar Tandang Semarang” dan “Layar Indonesiana” yang terpampang rapi di berbagai sudut ruangan, menegaskan identitas acara.
Selama pemutaran, suasana di dalam venue berubah banyak decakan kagum, bahkan beberapa kali terdengar suara terisak dari penonton yang terbawa emosi oleh cerita yang disajikan. Begitu film berakhir, tepuk tangan riuh menggema di seluruh ruangan. Momen puncaknya adalah sesi diskusi, di mana penonton diberi kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para filmmaker dari empat film yang baru saja diputar. Malam itu, sesi diskusi usai pemutaran film dimulai, pertanyaan mengalir deras, tidak hanya tentang proses kreatif atau tantangan produksi, tetapi juga “kunci rahasia” untuk bisa lolos seleksi program Kompetisi Produksi Film Pendek Layar Indonesiana, trik mengelola anggaran terbatas, hingga cara menemukan sudut pandang unik untuk tema “Eksplorasi Narasi.”
Pada acara Layar Tandang Semarang kali ini, dua program pendanaan film pendek yang menarik diluncurkan secara bersamaan, yaitu Sewon Short Film Fund dari Sewon Screening dan Program Kompetisi Produksi Film Pendek dari Layar Indonesiana, yang didukung Kementerian Kebudayaan atau KEMENBUD.
Sewon Short Film Fund hadir dengan menyasar filmmaker komunitas lokal yang belum memiliki akses ke pendanaan besar, tetapi punya ide-ide segar dan kuat. Sementara itu, Layar Indonesiana menawarkan tantangan lebih besar melalui kompetisi nasional dengan tema “Eksplorasi Narasi” yang memberikan angin segar bagi filmmaker Indonesia. Kedua program ini bukan sekadar tentang pendanaan, melainkan pintu masuk bagi talenta-talenta baru untuk menunjukkan kemampuan mereka yang selama ini mungkin terbentur oleh keterbatasan sumber daya. Membawa ide-ide brilian dari konsep sederhana dan memberikan ruang bagi mereka yang punya visi cerita yang kuat.
Sewon Screening di acara Layar Tandang Semarang ini telah sukses membawakan program bertajuk “Siasat Senyap Menggertak” yang sejalan dengan semboyan utama Sewon Screening, yaitu Angin segar dan sesuai dengan tema tahun ini, yaitu Resistance, yang merupakan bentuk penentangan yang tidak kasatmata, di mana konflik tidak dihadapi secara frontal, tetapi melalui permainan persepsi, tekanan terselubung, dan ketidakstabilan psikologi. Tajuk “Siasat Senyap Menggertak” menunjukkan bagaimana keberanian tidak harus terlihat, dan disuarakan keras. Di tengah tekanan sosial yang membungkam, ada sebuah bentuk perlawanan yang jarang terlihat yaitu perlawanan terencana yang bergerak dalam diam. Acara ini adalah bukti bahwa sinema tetap bisa relevan sebagai medium perlawanan di era sekarang.
Oleh Cheryl Nadia Fawwaz
Editor Satya Din Muhammad
Penerjemah Debytha Nela Mv.
Komentar • 0
Tulis komentar kamu
Komentar • 0