Meja Makan (Goodbye, Table Manner) (2018): Meja Makan dan Konflik yang Tak Terucap
- Cheryl Najwa Fawwaz
Keluarga merupakan tempat paling nyaman untuk kembali ketika seseorang menghadapi berbagai masalah. Selain itu, keluarga adalah tempat pertama yang menerima kita sepenuhnya tanpa syarat. Namun, kurangnya pengertian dan ketidakjujuran antar anggota keluarga dapat melemahkan fungsi keluarga, menghilangkan kepercayaan di antara mereka, dan menimbulkan konflik yang tak kunjung usai. Hal ini tergambarkan dalam film “Meja Makan,” yang mengisahkan tentang dinamika sebuah keluarga terdiri dari seorang Ayah, Ibu, dan Anak.
Sang Ayah gemar memainkan alat musik pianika dimanapun terus menerus, bahkan di meja makan yang telah ditata oleh Ibu, sementara ibu yang terus memindah-mindahkan meja makan kemanapun, membuat anggota keluarga lain tak nyaman karena harus berpindah-pindah untuk makan, terutama sang anak yang bingung dengan apa yang terjadi terhadap orang tuanya.
Film ini menggali psikologi OCD (Obsessive-Compulsive Disorder), sebuah kondisi di mana seseorang mengalami dorongan tidak terkendali yang berulang dan menimbulkan kecemasan. Sutradara Wisnu Candra sukses mengangkat isu psikologis ini dalam format film pendek. Meski terkesan sederhana saat ditonton, film ini justru mampu menggambarkan kompleksitas OCD dengan mendalam bagi penonton dan juga perasaan hampa merasakan dinamika keluarga di film ini.
Oleh Cheryl Najwa Fawwaz
Editor Satya Din Muhammad
Penerjemah Debytha Nela
Komentar • 0
Tulis komentar kamu
Komentar • 0