Residu Metropolitan

Residu Metropolitan

Catatan Program

“Residu Metropolitan”

Selepas semuanya terjadi, barulah tersadar apa yang terlewat. Tapi nasi telah menjadi bubur, semua yang dipupuk telah tumbuh dan tertanam kokoh dalam pikiran. Kita, manusia yang begitu sulit menerima takdir lalu tumbuh dalam harapan-harapan fana. Kini, mau berjalan pun rasanya aspal telah menajam, tiada yang bisa dipijak. Sementara di dalam keluarga sendiri kepercayaan perlahan pudar, menyisakan jarak yang kian melebar. Apa yang harus dipastikan kemudian, bila hidup hanya menawarkan pertanyaan-pertanyaan.

Film-film dalam program ini disusun berdasarkan bagaimana sistem di Kota Metropolitan yang perlahan membentuk pola hidup baru, sekaligus menggeser cara kita berhubungan dengan orang lain. Kota yang dipercayai menjanjikan peluang kesempatan, di saat yang sama juga menuntut pengorbanan waktu, relasi yang renggang, hingga ruang intim yang tereduksi menjadi harapan semu.