Ulasan

Ulasan

Semua Ulasan

Ulasan
Ulasan Maghrib Jakarta (2025)

Maghrib Jakarta, film dokumenter garapan Deris Muhamad, menangkap momen-momen senja hingga azan magrib di ibu kota. Film ini secara intim memotret padatnya orang-orang yang bergegas pulang kerja, penuhnya jalanan, kereta, kedai makan, hingga pusat perbelanjaan. Uniknya, film ini diawali dengan potongan-potongan azan magrib yang saling bertumpuk, seolah memanggil dari berbagai sudut kota, berpadu dengan hingar-bingar kendaraan dan keramaian orang-orang.

Baca Selengkapnya
Ulasan
Ulasan Jagat “Bersekat Namun Tak Terikat” (2024)

Sebuah pilihan yang ketika dilontarkan membuat dilema seorang anak, ikut ibu atau bapak? Film Jagat “Bersekat Namun Tak Terikat” karya Nagi Prabasawara Syaputra menempatkan kita langsung di tengah pergulatan emosi, kita bisa melihat keluarga yang perlahan runtuh melalui mata polos Jagat. Film ini mengangkat konflik internal seorang anak yang tengah terjebak dalam perselisihan orang tuanya yang akan bercerai, di mana cinta dan kebencian berbaur menjadi satu, menciptakan gejolak yang memaksanya untuk memilih satu sisi.

Baca Selengkapnya
Ulasan
Ulasan Screen Time (2024)

Dunia animasi cerah warna-warni yang biasa dinikmati anak-anak, tiba-tiba berubah menjadi horor yang mencekam. Melalui perpaduan animasi, piksel dan lukisan, film Screen Time karya Yumna Taqiyyah merepresentasikan estetika konten mengganggu yang diakses anak-anak, memantik refleksi bagi para orang tua di seluruh dunia. Dalam film ini, kita diajak mengikuti bocah balita bernama Bobi yang berangkat dari rasa ingin tahu, sampai terpapar konten yang berbahaya. Lebih tepatnya, yang tidak sesuai dengan umurnya. Tanpa ada pengawasan.

Baca Selengkapnya
Ulasan
Ulasan Enam Djam di Jogja (1951)

Baru beberapa saat yang lalu, kita mendengar kabar, kita mendapati, mungkin bahkan menyaksikan, maupun mengikuti aksi demo yang digerakkan oleh aliansi mahasiswa dan masyarakat sipil di Jogja. Mereka berkumpul, berunding, bersiap melontarkan aspirasinya di hadapan aparat pemerintah. Tujuannya sama, mereka ingin didengar, mereka ingin beberapa hal yang ada di sistem dibenahi, diubah, mereka menuntut keadilan. Diketahui aksi resistance itu berlangsung selama lebih dari lima jam.

Baca Selengkapnya
Ulasan
Ulasan Modong: The Art of Having (2019)

Perspektif unik dari Diana Fitrianingsih lewat perantara Modong, nampaknya tersirat lebih dari sekedar trauma dan stigma sosial. Meskipun berbeda secara mendayagunakan gangguan jiwa sebagai representatif yang lebih dalam, sebagai penonton, kita diajak untuk menelusuri gejolak emosi yang dialami Modong.

Baca Selengkapnya