Layar Pembuka Sewon Screening 11 — Memutar Film Usmar Ismail Tahun 1951

Yogyakarta, 21 September 2025Layar Pembuka diawali oleh moderator yang menyegarkan penonton dengan tagline Sewon Screening 11 Angin Segar Dekade Baru. Program Layar Pembuka ini tidak hanya membuka layar pemutaran Sewon Screening, tetapi juga membuka kesadaran kita bersama untuk melihat bahwa resistance akhirnya menemukan bentuknya. Pemutaran program kali ini berkolaborasi dengan Indonesian Film Archivist Society (IFAS) dan Usmar Ismail Cinema Society, menghadirkan film kedua Usmar Ismail, Enam Djam di Jogja. Dengan tema besar resistance, film ini menjadi dasar pijakan untuk melihat bagaimana resistensi dapat tumbuh dan dilakukan oleh siapa saja. Dengan pengalaman menonton ini, penonton diajak untuk membuka naluri perlawanan, menyadari bahwa semangat resistensi harus terus berlanjut, dan sekecil apapun keberanian akan mampu mengubah arah sejarah.

Daru Mutia selaku programmer hadir membacakan catatan program, beriringan dengan layar yang diturunkan. Lampu AUVI seketika dipadamkan, diputarlah film Enam Djam di Jogja. Penonton duduk tenang memenuhi bangku AUVI, menikmati film, sesekali mereka tertawa dengan komedi  yang muncul dalam film itu.

“Memilih film opening itu sebenernya kita capaiannya film restorasi, karena mau membuka kembali lembaran lama, film yang ada resistensi-nya itu udah ada atau belum. Dan aku juga di floor-in dari atas untuk memilih film-film yang udah bekerja sama dengan IFAS, salah satunya Enam Djam di Jogja. Selain karena persetujuan dari Program Director kita, aku menemukan kecocokan capaian untuk film restorasi, karena film Enam Djam di Jogja itu pada dasarnya memang menggambarkan sekali perjuangan resistensi itu bukan yang menang, tapi ada. Bukan yang terlihat, tapi bukan berarti nggak ada,” jelas Daru Mutia saat ditanyai alasan pemilihan film yang diputar pada Layar Pembuka ini.

Harapannya, untuk para penonton setelah menonton film Enam Djam di Jogja ini, bisa me-refresh kembali tema Resistance ini sebagai awal pembuka untuk program-program Sewon Screening 11 berikutnya. Dan diharap penonton tahu bahwa resistensi itu sudah ada sejak dulu. Sayangnya, di pemutaran Layar Pembuka ini memang tidak dihadirkan sesi diskusi seperti di pemutaran biasanya. Sebab, kesepakatan Sewon Screening 11 dengan IFAS hanya sebatas menayangkan film Enam Djam di Jogja itu tanpa diskusi.

Menarik, Konsisten, Keren, Seru

“Menarik banget ya. Mungkin agak campur-campur, film perang tapi entah kenapa ada komedinya juga, ada beberapa yang serius, lah jadinya lucu. Resistance-nya terasa dalam pejuang-pejuang itu bener-bener mau melawan, pergerakan sekecil apapun yang mereka lakuin itu bakal tetep berdampak, daripada tidak melakukan apapun,” ujar Ballan dari Forkom Happy Riyo Films Jakarta, saat ditanya kesannya mengenai film yang ditayangkan pada program Layar Pembuka ini.

“Aku mau apresiasi dulu untuk konsistensi tema dengan pemilihan film yang ditayangkan. Itu jujur, sangat masuk dengan tema yang diangkat SS tahun ini yaitu Resistance. Aku sangat suka film ini, terbilang rapi untuk film tahun 1951, amat sangat rapi dari segi suara maupun pengambilan gambar. Dan untuk cerita dan pengadeganan yang dihadirkan dalam film ini juga amat sangat rapi. Film yang bisa kita bilang lawas, tapi timeless,” kesan dari AL, perwakilan HIMAFISI ISI Surakarta.

“Keren banget untuk panitia. Karena bener-bener ngerasa, wow, kok bisa nge reach out film itu. Jujur, aku pun pertama kali baru tahu ada film Usmar Ismail itu. Keren banget kita bisa nonton film dari Bapak Film Indonesia,” kesan Momo, perwakilan Sinema Akhir Tahun ISI Surakarta.

“Cukup seru, kita bisa belajar tentang sejarah Yogyakarta tentunya. Bagi aku sendiri ini new experience, di mana aku lagi pengen belajar tentang pemutaran film. Filmnya cukup seru, komedinya ada, tegangnya ada juga, best deh,” kesan Akbil dari Forkom Ladang Imaji Semarang mengenai pemutaran ini.

Layar pembuka ini pun ditutup dengan sesi foto bersama.

Oleh Majesti Anisa

Editor Satya Din Muhammad

Penerjemah Debytha Nela M. V.

Bagikan postingan ini melalui:
Facebook
X
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Komentar • 0

Tulis komentar kamu

Update Terkait