Berkenalan dengan Magnis Putri Exela: Di Balik Semangat Kolektif Sewon Screening 10

Sebagai festival film mahasiswa yang digerakkan oleh kolektivitas Himpunan Mahasiswa Film dan Televisi ISI Yogyakarta, Sewon Screening kembali menarik perhatian pada perayaan satu dekadenya tahun lalu. Penulis berkesempatan mengobrol dengan Magnis Putri Exela, Manajer Festival Sewon Screening 10, dan mendengarkan kisahnya dalam mengelola festival yang penuh dengan semangat dan tantangan.

Peran Seorang Manajer yang Berbeda

Magnis menjelaskan bahwa perannya adalah memastikan semua kebutuhan program terpenuhi agar ide festival dapat terlaksana dengan baik. “Jadi, semudah ketika anak program bikin public lecture, aku yang menyiapkan hospitality-nya, duitnya, dan semua kebutuhan dasar agar program itu berjalan,” jelasnya. Dengan bagan tim yang jelas, Magnis bertindak sebagai penghubung antara perencanaan dan eksekusi, memastikan setiap aspek operasional berjalan lancar hingga hari-H festival.

Namun, di balik tugas manajerialnya, tantangan, melainkan menjaga energi dan semangat ratusan relawan yang terlibat. Mengelola festival kolektif yang tidak berfokus pada penjualan tiket berarti ia tidak bisa membayar timnya. “Bila manajer punya uang untuk membayar timnya, akan sangat mudah untuk memberikan batasan kerja,” ujarnya. Di posisinya, Magnis harus menjaga konsistensi visi dan semangat ratusan panitia yang bekerja secara sukarela.

Memimpin dengan Empati dan Kepercayaan

Setiap orang yang bergabung di Sewon Screening pasti memiliki impiannya sendiri, entah ingin bertemu filmmaker, berinteraksi dengan komunitas, atau belajar teknis. “Kesulitan yang kuhadapi adalah bagaimana diriku bisa memaksimalkan keinginan mereka semua, yang akhirnya membuat kita semua bisa melanjutkan festival dengan tetap semangat,” kata Magnis.

Ia meyakini bahwa di lingkungan kolektif, seharusnya tidak bisa bersifat kaku. “Kita tidak bisa bertindak layaknya bos di sini karena kita punya posisi yang sama. Jadi, kita harus benar-benar menjaga ucapan, sikap, komunikasi, dan memisahkan lingkup personal dengan profesional,” imbuhnya. Gaya kepemimpinan ini menumbuhkan rasa kepemilikan yang luar biasa di antara panitia, membuat mereka merasa bahwa festival ini adalah milik mereka bersama.

Kekuatan Regenerasi dan Ruang untuk Bereksperimen

Kekuatan utama Sewon Screening terletak pada semangat regenerasi dan kepercayaan kolektif yang telah terbangun selama satu dekade. Sebagai festival dengan sistem regenerasi aktif, Sewon Screening tidak perlu lagi bingung mencari panitia. Bahkan, sebelum festival dimulai, sudah ada yang menanyakan kapan Sewon Screening berikutnya akan dimulai.

Hal ini menciptakan ruang kolektif yang aman untuk bereksperimen. Magnis mencontohkan bagaimana perjalanannya dari menjadi Liaison Officer di Sewon Screening 8 hingga menjadi Manajer Festival. “Di ISI banyak sumber daya manusia berlatar belakang produksi film atau televisi. Tapi karena ada Sewon Screening, semua orang bisa merasakan pengalaman mengelola festival film, yang menurutku tidak semua tempat bisa mendapatkan itu,” tuturnya. Pengalaman ini menjadi bekal, yang juga menumbuhkan rasa percaya diri bagi para alumni untuk terjun ke festival film lain.

Penonton: Bahan Bakar Utama Semangat Kolektif

Bagi Magnis, kebahagiaan terbesarnya adalah melihat orang-orang menemukan tujuan mereka di Sewon Screening. Ia melihat bagaimana penonton dan peserta datang untuk bertemu narasumber, menonton film langka, atau sekadar berjejaring. “Kehadiran teman-teman semua adalah bahan bakar bagi semangat kita untuk terus membuat pemutaran alternatif ini,” tutur Magnis.

Pada akhirnya, visi Magnis untuk Sewon Screening berakar pada keyakinan bahwa festival ini adalah ruang eksplorasi yang dipenuhi keingintahuan, yang dibangun dari tangan-tangan relawan. “Kita punya festival, kita punya ruangnya, kita punya sumber daya manusianya, dan kita yang menentukan standarnya,” pungkasnya. Kisah Magnis di balik Sewon Screening 10 menjadi bukti nyata bahwa semangat kolektif adalah mesin penggerak utama yang membuat sebuah komunitas terus berinovasi dan bertahan.

Oleh Majesti Anisa

Editor Satya Din Muhammad

Penerjemah Debytha Nela Mv.

Bagikan postingan ini melalui:
Facebook
X
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Komentar • 0

Tulis komentar kamu

Update Terkait