Lampu sorot mengarah ke panggung pelataran fotografi, riuh orang, suara hentakan sepatu yang menyentuh beton aspal, orang-orang mulai berkumpul di depan panggung itu. Ada sebuah showcase yang siap membuat semua orang berdecak kagum. Dalam suasana malam yang sunyi alat-alat musik unik berbentuk senjata dikeluarkan. Kelompok musik bernama ABRI pun bersiap untuk memberikan penampilan luar biasa mereka malam itu.
MC memberi seruan agar musik dimainkan, para anggota ABRI atau Armada Bunyi Republik Indonesia memainkan musik mereka yang unik, ada alat musik yang dibuat dari pemancar parabola yang tidak terpakai, alat musik dari laci kayu lemari, alat musik dari paralon yang dijadikan bass, mainan anak-anak berbentuk pistol yang ditambahkan sehingga menjadi seruling, dan macam macam lagi. Semuanya dibentuk seperti senjata perang yang ternyata bisa dimainkan sebagai instrument musik. Semua dimainkan dengan nada-nada semangat menggebu, ekspresif, dan somehow terdengar sedih.
Nanang Garuda selaku pembuat alat musik band ABRI memberi pidato untuk menjelaskan cerita dibalik musik yang mereka baru mainkan, beliau bercerita, bahwa musik ini tentang perdamaian yang terusik oleh ambisi berperang. Saat musyawarah sudah tak mempan, yang ada hanyalah kehancuran. Di titik itu, kita berusaha keras untuk kembali damai. Perjuangan itu akhirnya sampai pada kesadaran bahwa perdamaian tidak harus diraih dengan perang. Sebagai bangsa Timur, kita bukan diciptakan untuk kekerasan. Jalan terbaik adalah mengalah, bersemedi, dan mendekatkan diri pada Yang Kuasa.
ABRI dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta ini menghadirkan sudut pandang baru lewat musik mereka. Memang, alat musiknya terlihat seperti senjata perang, tapi pesan yang disampaikan jauh lebih dalam. Geram melihat perang yang memakan banyak korban jiwa tak bersalah, mereka berjuang dengan cara mereka sendiri. Mereka tak mungkin berperang dengan senjata sungguhan. Lewat kreativitas, justru mereka ‘jinakkan’ senjata itu menjadi alat musik untuk menebar harmoni dan kedamaian bagi semua.
Kelompok musik ABRI (Armada Bunyi Republik Indonesia) dari ISI Yogyakarta menampilkan konsep yang unik dan kreatif dalam Showcase Sewon Screening 11 pada hari pertama. Mereka memainkan alat musik yang menyerupai senjata, dan melalui itu mereka ingin menyampaikan pesan perdamaian yang kuat untuk mengkritik kekerasan dan perang. Mereka mengubah simbol-simbol Chaos dari senjata perang menjadi instrumen yang menyebarkan kedamaian dan harmoni untuk orang dan lingkungan sekitar.
Oleh Cheryl Nadia Fawwaz
Editor Satya Din Muhammad
Penerjemah Debytha Nela M. V.
Komentar • 0
Tulis komentar kamu
Komentar • 0