Tirai Pra-Event Turun, Tanggal Main Event Sewon Screening 11 Akhirnya Diumumkan!

Pada 29 Agustus 2025, Layar Institut Seni Indonesia berjalan dengan lancar. Udara dingin di Yogyakarta telah menciptakan 245 pasang mata tidak goyah menunggu layar terakhir di Pra-Event turun. Sebuah layar yang akan ditegakkan di tengah Boulevard kampus. Ini bukan sekadar pemutaran film, ini adalah pernyataan bahwa ruang sinema tidak selalu harus berdingin-dinding tebal, terkadang hanya membutuhkan orang-orang yang bersedia duduk untuk menonton. 

Dibuka dengan pertunjukan empat penari dengan gerakan tajam dan penuh gejolak emosi, membawakan narasi “perlawanan” yang tidak sekadar simbol, tetapi nyawa dari seluruh tema Sewon Screening 11, yaitu “Resistance“.

Setelah Boulevard dibanjiri oleh energi perlawanan yang menyebar, Evan Risky selaku Festival Director mengambil alih microphone untuk menyampaikan pidatonya, menyambut basa-basi yang juga sebuah refleksi perjalanan,  memaparkan seluruh rangkaian program Pra-Event Sewon Screening yang telah menjelajahi berbagai sudut komunitas pada kegiatan Layar Tandang, Grebek Komunitas, dan Grebek Massal. Sebagai kolaborasi dengan tiga fakultas, yaitu Seni Pertunjukan, Seni Rupa, dan Seni Media Rekam, Layar Institut Seni Indonesia menjadi puncak sekaligus akhir dari program pra-event tahun ini, sebagai tirai terakhir sebelum menuju Main Event Sewon Screening 11.

Evan Rizky juga mengumumkan kabar besar secara publik mengenai tanggal Main Event Sewon Screening 11 yang akan dilaksanakan pada tanggal 21 hingga 25 Septermber 2025. Ini menjadi pengumuman yang ditunggu-tunggu. Keputusan Festival Director yang mengumumkan tanggal Main event Sewon Screening 11 di Layar Institut Seni Indonesia dinilai menjadi momen yang tak terduga, bukan seperti sebuah pengumuman biasa, atau siaran pers defensive, melainkan sebuah kesepakatan yang dibuat bersama, itu adalah sebuah kepercayaan. Diumumkan di puncak energi yang telah dibangun melalui program Pra-Event, di saat semangat sedang paling membara, langsung disambut dengan sorak, high-five, dan teriakan yang memecah kesunyian malam. Itu bukan reaksi, itu pembebasan. Itu adalah bukti bahwa ketika suatu komunitas sudah merasa memiliki, bahkan pengumuman tanggal bisa terasa seperti kemenangan bersama. Antusiasme ini langsung disalurkan menjadi ekspektasi untuk main event.

Layar Institut Seni Indonesia acara Pra-Event, selain pembuktian bahwa ruang sinema dapat tercipta di mana pun bahkan di tengah udara dingin, selama ada pasang mata yang bersedia duduk bersama, maka kita akan merayakan perlawanan melalui seni. Malam itu menjadi puncak refleksi perjalanan pra event sekaligus jembatan emosional menuju Main Event Sewon Screening 11, dimana pengumuman Main Event disampaikan di puncak energi berhasil disambut sebagai sebuah pembebasan dan kemenangan bersama atas segala usaha kolaboratif. Hal ini telah membuktikan festival yang lahir dari komunitas tidak hanya menyajikan film, tetapi juga menciptakan ruang di mana setiap orang merasa memiliki cerita tersebut.

Oleh Cheryl Nadia Fawwaz

Editor Satya Din Muhammad

Penerjemah Debytha Nela M. V.

Bagikan postingan ini melalui:
Facebook
X
WhatsApp
Telegram
LinkedIn
Komentar • 0

Tulis komentar kamu

Update Terkait

Menu

Arsip

Layanan